KATROS GARAGE

Memulai langkah bisnisinya di tahun 2010, pria yang pernah menjadi freestyler motor itu tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial. Kepuasan diri sendiri dan konsumen menjadi prioritas dalam membuat sebuah motor custom.

Bekerja di garasi rumah memberikan keasyikan sendiri buat akbar atau akrab disapa Ateng. Suasana santai membuatnya bisa lebih fokus saat mengkreasikan motor konsumen di workshop Katros Garage. Tidak itu saja, passion akan dunia segala jenis motor membuatnya lebih mudah dalam menggarap proyeknya.

“Awalnya saya hanya membuat blog tentang motor, tapi banyak yang mengira saya punya bengkel. Saat itu kepikiran untuk buka bengkel custom di garasi rumah. Saya sempat sewa tempat untuk buat bengkel, tapi rasanya enggak senyaman kerja di rumah, akhirnya balik lagi buat di garasi rumah,” cerita Ateng kepada NaikMotor.

Motor custom, menurut Ateng, bukan mengubah sepeda motor terlihat lebih mewah atau mahal, tapi lebih kepada estetika penampilannya. Karena itu, ia selalu menyarankan konsumen bahwa yang terpenting adalah membuat motor lebih indah tampilannya.

“Saat membangun  motor custom, yang penting bukan membuat motor kelihatan seperti barang yang lebih mahal. Misalnya, punya (Yamaha) Scorpio lalu ingin dibuat seperti Triumph. Custom bukan seperti itu, jadi kami buat konsep yang pas untuk motor,” terang pria yang pernah menjadi jurnalis otomotif itu.

Konsumen yang akan membangun motor di Katros Garage bisa menentukan konsep, dan komponen yang akan digunakan. Hal itu juga yang mempengaruhi ongkos pembuatan motor.

“Kalau biaya itu tidak bisa dipastikan, tergantung konsumen mau konsep seperti apa dan pakai komponen merek apa. Biasanya, untuk motor custom yang sudah cukup bagus, budget yang dibutuhkan kisaran 15 juta rupiah,” papar Ateng. (Yudistira/nm)