BELAKANGAN motor custom kian diminati oleh para masyarakat
Indonesia. Terlebih beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo memboyong motor custom
model chopper.
Peminat motor custom memang bertambah hingga saat ini. Namun
di Indonesia sendiri masih dalam tahap berkembang. Tidak seperti di negara Asia
lain seperti Jepang dan Thailand. Hal itu diungkapkan Erlangga Djojosaputro,
salah satu dari lima owner di bengkel custom, Jakarta Selatan, Thrive
Motorcycle.
"Custom morcycle di Indonesia sedang tahap berkembang
tapi belum substain. Kalau Jepang, Thailand substain," tuturnya kepada
merahputih.com.

Proses pengerjaan di Thrive Motorcycle (Foto: dok. Thrive
Motorcycle)
Menurut Erlangga pemain motor custom di Indonesia belum
konsisten pada jenis motor tertentu. Bengkel custom akan menghasilkan
karya-karya motor custom dengan berbagai model seperti cafe racer, chopper,
bobber, jap's style dan model lainnya.
Bisa dibilang para pemain ini masih mengikuti tren motor
tertentu, belum memiliki gaya masing-masing. Berbeda dengan negara lain yang
setiap pemainnya sudah memiliki identitas tersendiri.
"Dalam arti setiap genre udah matang (di negara lain),
pada saat main sport, genre sportnya sudah matang. Main di cafe racer, chopper
semua sudah punya subculture yang matang. Kalau disini tren chopper turun, lu
bikin cafe racer. Jadi sifatnya masih loncat sana, loncat sini," tambah
Angga.
Lebih lanjut, semakin berkembangnya animo masyarakat dalam
hobi dengan motor custom berdampak positif pada bisnis lain yang terkait dengan
industri motor. Seperti berbagai aksesoris motor yang diperlukan para
pengendara motor.

Motor yang tengah dikerjakan oleh Thrive Motorcycle (Foto:
dok. Thrive Motorcycle)
"Antusiame masyarakat semakin berkembang dan justru
membantu industri lain yang berhubungan dengan custom motorcycle yang
berkembang. Contohnya industri helm, leather, pengadaan spare part,"
imbuhnya.
Selain itu pecinta motor custom juga sudah memiliki lintas
generasi. Tidak lagi para pria dewasa yang berusia 35 tahun ke atas. Pemilik
motor custom juga tidak lagi berkumpul dengan sesama pecinta model motor
tertentu.
Sekarang ini mereka lebih menyatu dan membaur kepada sesama
pecinta motor custom meskipun memiliki model motor yang berbeda.
"Sebelum 2012 pemainnya umur 35 keatas. 2012 keatas
sekarang bergeser diantara umur 25-40," tutupnya. (ikh)
sumber: https://merahputih.com/post/read/lintas-generasi-pecinta-motor-custom
0 comments:
Post a Comment